Kelompok Bar-Bar Desa Lebaktipar Budidaya Ikan Nila dengan Sistem Bioflok

Divisinews.online, Pemerintah Desa Lebaktipar, Kecamatan Cilograng melalui Kelompok BAR-BAR mengembangkan budidaya ikan nila (oreochromis niloticus) dengan sistem bioflok, yakni sistem budidaya yang menggunakan teknik rekayasa lingkungan, mengandalkan pasokan air yang disebut air rator dengan pemanfaatannya. 

Kepala desa Lebaktipar Didi Dulyani yang akrab di panggil JK (Jaro Koras) saat ditemui di lokasi, Selasa 1 Oktober 2024, mengatakan budidaya ikan nila dengan teknik bioflok dipilih karena lebih efisien dibanding sistem lainnya.

Dia menjelaskan, satu bioflok yang ada di Kelompok BAR-BAR memiliki kapasitas 3.000 ekor ikan per kolam dengan jumlah 8 kolam, untuk dibesarkan selama 4 bulan. Sehingga, dari delapan bioflok tersebut bisa menghasilkan 12.000 ekor ikan dapat dipanen.

"Pekan lalu saya ke Dinas Perikanan dan DKP Kabupaten Lebak, Alhamdulillah respon kepala dinas bagus untuk pelatihan ke depan, untuk budidaya ikan melalui bioflok," kata JK. 

Sebagai informasi, sistem budidaya bioflok ikan nila salah satu sistem budidaya yang sering digunakan oleh pembudidaya di Indonesia, karena efisien dalam penggunaan pakan, meningkatkan produktivitas dan meminimalkan penggunaan air.

Menurut JK, budidaya ikan nila lebih mudah dibandingkan ikan lele yang bersifat kanibal dan harus dilakukan penyortiran.

“Ikan-ikan dipanen nanti dijual, banyak penampungnya. Budidaya ikan nilai di bioflok ini dikelola oleh warga yang dinamakan Kelompok BAR-BAR, dengan pengawasan pemerintah desa," kata JK. 

"Mudah mudahan dengan adanya program budidaya ikan nila dengan menggunakan sistem bioflok ini bisa membantu meningkatkan ekonomi masyarakat," pungkas JK.

0/Post a Comment/Comments

DIVISI NEWS
DIVISI NEWS