Divisinews.online, Lebak- Tindak-lanjut beredarnya video tiktok sebagai Anggota DPRD Lebak Regen Abdul Aris di akun pribadinya, diduga telah membuat gaduh suasana Pilkada Lebak hingga memanas.
Diawali sebuah aksi Regen yang joget-joget di tiktok dengan tiga penari latar, tentu bukan sebuah perso'alan karena hal itu adalah bentuk kreasi dari sang Kreator.
Namun yang diduga menjadi pemicu memanasnya persaingan politik adalah, dirinya membuat cover tulisan yang mengejek dan menuding dia pasangan calon lainnya yaitu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lebak, nomer urut 02 dan 03, secara terang-terangan sosok politisi Partai Persatuan Pembangunan ini, menulis kalau kalau "no 2 dan 3 mah tong nyaring bunyinya mereka modalnya adudomba dengki zalim ngomongna sacayut praktikna mah NOL".
Hal ini yang membuat King Naga Pjs LSM GMBI Lebak, bertekat mengadukan ke Badan Kehormatan Dewan DPRD Lebak, karena dianggap sudah mencemarkan dua lawan politiknya, terutama sebagai sosok wakil rakyat dianggap tidak patut menebar isu yang tidak berdasar, karena hal ini di anggap sebagai sosok Regen sudah mencemarkan namabaik orang lain.
Ini kata King Naga,"Terus terang saya kecewa dengan tindak-tanduk bos Regen sebagai wakil rakyat,"keluhnya.
“Awalnya saya sangat simpati terhadap dirinya sendiri, dengan banyaknya kegiatan sosialnya yang dilakukan terhadap masyarakat, selalu berbagi Rizqi di berbagai momen, tapi saya sangat prihatin setelah melihat video dia yang viral menjelekkan lawan politiknya.”jelas Naga.
Lanjut Naga,”Seharusnya sebagai sosok wakil rakyat harus lebih profesional dan lebih bijaksana dalam berpikir dan berkata-kata, sehingga dapat menjadi panutan yang baik di kalangan masyarakat,”ujarnya.
"Maka terkait hal ini, saya Ade Surnaga Alias King Naga, sudah mengadukan dirinya ke Badan Kehormatan Dewan DPRD Lebak, pada tanggal 30 November 2024 Agar menjadikan sebuah pelajaran bagi siapa pun, dan sebagai bentuk kinerja pengawasan kami."tutup Naga.
Namun ketika awak media berusaha mengkonfirmasi Regen Abdul Aris, kontak watsap tidak aktif, hingga berita ini diturunkan.
(ARS)