Divisinews.online, Demokrasi Pancasila merupakan sistem pemerintahan yang diadopsi oleh Indonesia, yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Sebagai suatu ideologi, Pancasila tidak hanya menjadi dasar negara, tetapi juga menjadi panduan dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Opini ini akan menguraikan pentingnya demokrasi Pancasila sebagai landasan berbangsa dan bernegara, serta tantangan yang dihadapi dalam implementasinya.
Pancasila sebagai Dasar Filosofis
Pancasila, yang terdiri dari lima sila, mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, yaitu :
Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, menegaskan pentingnya spiritualitas dalam kehidupan berbangsa.
Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, menekankan perlunya penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Sila ketiga, Persatuan Indonesia, mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu dalam keragaman.
Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, menegaskan pentingnya musyawarah dalam pengambilan keputusan. Terakhir.
Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, menegaskan komitmen untuk menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
Demokrasi Pancasila dalam Praktik
Implementasi demokrasi Pancasila di Indonesia dapat dilihat dari berbagai aspek, mulai dari pemilihan umum, partisipasi masyarakat, hingga kebijakan publik. Pemilihan umum yang dilakukan secara langsung dan demokratis mencerminkan prinsip kerakyatan. Namun, tantangan besar yang dihadapi adalah masih adanya praktik-praktik politik yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti korupsi, nepotisme, dan politik uang. Hal ini mengakibatkan kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi menurun. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan juga menjadi salah satu indikator keberhasilan demokrasi Pancasila.
Masyarakat perlu dilibatkan dalam proses musyawarah untuk mencapai mufakat. Namun, seringkali suara masyarakat terabaikan, terutama dalam pengambilan keputusan yang bersifat strategis. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan kesadaran politik masyarakat agar dapat berperan aktif dalam proses demokrasi.
Tantangan dan Harapan
Tantangan terbesar dalam mengimplementasikan demokrasi Pancasila adalah mengatasi polarisasi politik dan intoleransi di masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, kita menyaksikan meningkatnya perpecahan di antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda pandangan politik. Hal ini dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, penting bagi seluruh elemen bangsa untuk kembali mengingat nilai-nilai Pancasila sebagai pengikat.
Harapan ke depan adalah agar demokrasi Pancasila dapat terus dipertahankan dan diperkuat. Pendidikan politik yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila perlu ditingkatkan, sehingga generasi muda memahami dan menghayati pentingnya demokrasi yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur bangsa. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses demokrasi, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
INTAN OSLINTIA LESTARI
Mahasiswa/I Prodi Ilmu Hukum
Universitas Pamulang PDFKU Serang