Divisinews.online, Lebak- Masyarakat keluhkan mahalnya tarif Parkiran pintu otomatis di RSUD Lebak, dengan tarif Rp 2000/jam nya. Tentu hal ini yang membuat asumsi masyarakat bahwa pihak pengelola parkir tidak mempertimbangkan dan tidak bisa membedakan mana parkiran mall dan parkiran Rumahsakit.
Rumahsakit yang jelas-jelas pengunjungnya orang sakit dan keluarga pasien, sedangkan mall atau pasar biasanya dikunjungi masyarakat yang akan berbelanja. Tentu berbeda hal, karena mayoritas pasien di RSUD Adjidarmo adalah kalangan menengah kebawah bahkan banyaknya pasien yang menggunakan BPJS geratis, artinya mereka adalah masyarakat kurang mampu.
Salahsatunya Abdurahman, pasien yang berobat ke RSUD Lebak, selama 3 jam 26 menit, dirinya harus membayar parkir sebesar Rp, 8000,- (Delapanribu Rupiah) itu kendara'an roda dua, bayangkan saja kalau keluarga pasien yang menunggu dari luar Kecamatan kota, otomatis keluarga pasien akan berhari-hari memarkirkan kendara'annya di area parkir tersebut, jika satu hari saja sudah ketauan harus bayar Rp, 24.000,- tentu hal wajar jika masyarakat kecil mengeluh.
Ini Kata Abdurrahman yang disampaikan via chat wastap kepada Media, Jum'at 13 Desember 2024.
"Ini parah kang, parkiran di RSUD Adjidarmo itu bagi saya sangat mahal,"keluhnya.
"Saya mengalami sendiri, saya berobat lamanya 3 jam 26 menit, begitu saya keluar saya dikenakan parkir kendara'an motor saya Rp, 8000,- ini kan sangat mahal menurut saya selaku masyarakat kecil kang,"Ujarnya.
Lanjut Abdurrahman,"Setelah saya hitung berarti biaya parkir per jamnya Rp, 2000,- kan gila itu kang, bayangkan kalau satu hari,"paparnya.
"Ini nih yang saya duga "pemerasan berkedok parkiran" bagaimana tidak, ini kan parkiran orang sakit bukan mall yang pengunjungnya orang punya duit,"tandasnya kesal.
Lalu ditanya harapan,"Saya meminta agar PJ Bupati dan Wakil Rakyat sa'atnya anda berperan memihak kepada yang anda wakili yaitu masyarakat, jangan diam saja,"tegas Abdurrahman.
"Dan yang perlu diketahui bahwa pasien RSUD Adjidarmo kebanyakan peserta BPJS gratis, darisitu kan harusnya paham tuh pengelola parkir, beratinkwbanyakan orang tidak mampu, maka saya akan mengirim surat ke PJ Bupati dan DPRD anggar dapat menindaklanjuti keluhan masyarakat nya."tutup Rahman.
Sisilain, selaku PJS LSM GMBI Distrik Lebak Ade Surnaga Alias King Naga, juga keluhkan dan kesal setelah mendapat aduan dari masyarakat, ini kata Naga.
"Aduh, ini sudah keterlaluan pengelola parkir nih, dasar orang sakit digencet lagi, dengan mahalnya biaya penitipan kendara'an,"Naga Kesal.
Masih Naga,"Bagaimana Masyarakat ga ngeluh bos, emang betul kata masyarakat kalau tarifnya mahal begini saya menduga pemerasan bertopeng pengusaha ini,"tandas.
Lanjut,"RSUD kan milik Pemda Lebak, yang berobat masyarakat Lebak, tapi kalau parkir masih harus bayar mahal, dimana kesejahteraan masyarakat Lebak, dan saya atasnama LSM GMBI akan berupaya keras untuk mencari informasi, siapa pengelola parkir yang membuat kebijakan sekeji ini."tutup Naga.
Adanya hal tersebut, awak media berupaya menghubungi PJ Bupati Lebak Gunawan Rusminto, via chat wastap, Jum'at 13 Desember 2024, namun hingga kurun waktu 24 jam dirinya tidak menjawab ketika ditanya, apa tanggapan atas keluhan masyarakat.
Ini jawaban simple Gunawan Rusminto,"Wa'alaikum salam Wrwb, terimakasih infonya."singkat PJ Bupati.
Hingga berita ini diturunkan, dirinya tidak berikan jawaban atas apa tanggapan terkait keluhan masyarakat dan apa tindak-lanjut yang akan dilakukannya sebagai Kepala Daerah.
(ARS).